Spoor Teboe PG.Tasikmadu
(persembahan untuk tempat asalku)
Kaget juga waktu bbrp minggu kmrn liat di salah satu TV swasta, bahwa PG (Pabrik Gula-yg blm tau singkatnnya) Tasikmadu mjd salah satu objek wisata baru di kabupaten Karanganyar,Solo. Kbtulan kampung saya memang tinggal tidak jauh dari sana, hanya 1-2 km. Masa kecil banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain disana, baik skedar jalan-jalan, nyari tebu dan yang pasti setiap tahun ada acara pasar malem yg biasa disebut "cembengan" untuk menandai musim awal giling.
Namun ada yang asing waktu dengar bahwa wisata di sekitar lokasi pabrik gula yang bangunan-bangunannya masih asli dan utuh dari jaman Belanda ini, disebut Agrowisata Sondokoro. Selidik punya selidik ternyata Sondokoro adalah nama jadoel-nya desa Ngijo, letak lokasi PG Tasikmadu. Mungkin nama Sondokoro dipilih karena terkesan lebih khas dan menjual.
Yang jelas "two tumb up" buat pengelola-nya serta Dinas Pariwisata setempat dan juga pihak Perkebunan Nusantara Jateng. Kerjasamanya bisa memanfaatkan sebuah keunikan menjadi tambahan sumber income buat Pemda Daerah serta masyarakat di sekitarnya. Sekaligus mengukuhkan Karanganyar sebagai kota Intanpari ( Industri-Pertanian dan Pariwisata). Jadi, wistawan yang mau berekreasi di Karanganyar tidak hanya ke air terjun 'grojogan sewu' Tawangmangu, candi sukuh, telaga sarangan dll, tp sekarang bisa mampir dulu wisata kereta tebu di Sondokoro yang hanya berjarak skitar 15km dr pusat kota Solo.
Namun ada yang asing waktu dengar bahwa wisata di sekitar lokasi pabrik gula yang bangunan-bangunannya masih asli dan utuh dari jaman Belanda ini, disebut Agrowisata Sondokoro. Selidik punya selidik ternyata Sondokoro adalah nama jadoel-nya desa Ngijo, letak lokasi PG Tasikmadu. Mungkin nama Sondokoro dipilih karena terkesan lebih khas dan menjual.
Yang jelas "two tumb up" buat pengelola-nya serta Dinas Pariwisata setempat dan juga pihak Perkebunan Nusantara Jateng. Kerjasamanya bisa memanfaatkan sebuah keunikan menjadi tambahan sumber income buat Pemda Daerah serta masyarakat di sekitarnya. Sekaligus mengukuhkan Karanganyar sebagai kota Intanpari ( Industri-Pertanian dan Pariwisata). Jadi, wistawan yang mau berekreasi di Karanganyar tidak hanya ke air terjun 'grojogan sewu' Tawangmangu, candi sukuh, telaga sarangan dll, tp sekarang bisa mampir dulu wisata kereta tebu di Sondokoro yang hanya berjarak skitar 15km dr pusat kota Solo.
Sekarang kita bahas kenapa unik? Tamasya keliling dengan Spoor Teboe ini memakai lokomotif yang dulunya digunakan untuk lori atau kereta pengangkut tebu di kompleks PG Tasikmadu. Desain kereta dibiarkan masih asli, hanya dipoles cat baru dan kursinya dibuat dari kayu tetapi tetap berkesan antik. Petugas yang mengoperasikan kereta wisata itu pun mengenakan pakaian jawa lengkap seperti layaknya masinis zaman dulu.
Perjalanan berawal saat memasuki "Spoor Teboe Station Remise". Kemudian dilanjutkan mengelilingi area pabrik termasuk bengkel lokomotif ataupun kereta yang belakangan diubah menjadi museum kereta. Mereka bisa menyaksikan mesin-mesin produksi serta proses pembuatan tebu. Penumpang juga dibawa mengelilingi pabrik ataupun perkebunan tebu serta tempat penimbangan tebu. Selama perjalanan, suara khas kereta uap buatan Jerman pada awal abad 20 itu terus terdengar. Di bagian depan, lokomotifnya yang berwarna hijau terus mengeluarkan asap putih yang merupakan hasil pembakaran kayu sembari mengeluarkan bunyi khas jess..jess..jess.
Namun dari semua keunikan diatas, banyak yang masih harus diperbaiki dan dikembangkan dari objek wisata baru ini. Kerjasama dengan investor mungkin perlu untuk meningkatkan pelayanaan serta objek2 pendukung yg dapat meningkatkan upaya branding, yang akhirnya dapat semakin menyedot minat para wisatawan. Anyway, semoga agrowisata Sondokoro dapat semakin maju dan memberikan manfaat lebih untuk semuanya, khususnya warga di sekitar lokasi.
Perjalanan berawal saat memasuki "Spoor Teboe Station Remise". Kemudian dilanjutkan mengelilingi area pabrik termasuk bengkel lokomotif ataupun kereta yang belakangan diubah menjadi museum kereta. Mereka bisa menyaksikan mesin-mesin produksi serta proses pembuatan tebu. Penumpang juga dibawa mengelilingi pabrik ataupun perkebunan tebu serta tempat penimbangan tebu. Selama perjalanan, suara khas kereta uap buatan Jerman pada awal abad 20 itu terus terdengar. Di bagian depan, lokomotifnya yang berwarna hijau terus mengeluarkan asap putih yang merupakan hasil pembakaran kayu sembari mengeluarkan bunyi khas jess..jess..jess.
Namun dari semua keunikan diatas, banyak yang masih harus diperbaiki dan dikembangkan dari objek wisata baru ini. Kerjasama dengan investor mungkin perlu untuk meningkatkan pelayanaan serta objek2 pendukung yg dapat meningkatkan upaya branding, yang akhirnya dapat semakin menyedot minat para wisatawan. Anyway, semoga agrowisata Sondokoro dapat semakin maju dan memberikan manfaat lebih untuk semuanya, khususnya warga di sekitar lokasi.
Nanti klo qta ke solo, bunda mau naek kereta ini donk yah :-D
Jaraknya deket kan dr rumah, hehe seru tuh kyknya keliling2 pake kereta :-)