Dawud Abd's Weblog

Never Ending Learning

More About Me...

blank

Another Tit-Bit...

blank

Law Learning

Selama hampir 2 bulan ini, Saya mengikuti sebuah persidangan tindak pidana. Persidangan yang panjang dan melelahkan, selama 9 kali, akhirnya memberikan keputusan bahwa sang terdakwa musti mendekam di penjara. Antara puas dan tidak tentunya menjadi bagian dari akhir 'drama' ini. Banyak hal yang saya ambil pelajaran dari persidangan ini, belajar bahwa:

Pertama, ternyata setiap orang punya 'potensi' untuk menjadi si pelanggar hukum. Dan konsekuensinya akan dituntut oleh orang yang merasa menjadi korban. So, berhati-hatilah dan jaga sikap anda jauh-jauh dari pelanggaran hukum.
Kedua, 'Hukum dibuat untuk dilanggar' itulah kenyataan yang terjadi bahwa hukum seringkali bernilai punishment bukan prevention. Hukum atau peraturan hadir terlambat setelah sebuah kesalahan/kriminalitas sudah menjadi fenomena.
Ketiga, pengadilan bagaikan panggung sandiwara yang didalamnya dibumbui intrik-intrik tersembunyi yang tidak kasat mata. Seolah terdapat dua kubu yang bertarung, namun sebenarnya profesionalisme yang menggiringnya hingga tidak terlihat bahwa sebenarnya setiap orang berdiri pada kepentingan masing-masing.
Keempat, banyak penasihat terdakwa mengatakan bahwa banyak fakta mengenai banyaknya orang yang yang sebenarnya tidak salah dan bebas hukum ternyata harus masuk penjara akibat kalah 'kekuasaan'. Namun sebenarnya dia juga menyadari bahwa lebih banyak lagi orang yang bersalah namun justru bebas hukuman.
Kelima, hukuman didunia tidak pernah akan 'seadil mungkin'. Koruptor, pembunuh atau pesakitan narkoba, dipenjara hanya bebarapa tahun dengan fasilitas yang kadang justru memanjakan mereka, bisa terus mengkonsumsi narkoba dan bahkan terus mengedarkannya, atau bisa ijin keluar penjara untuk 'berlibur'.. walah.. Tapi kadang pencuri ayam atau pencuri sandal justru mati dihajar dan dibakar massa akibat pengadilan bebas masyarakat. Yang bikin ngeri lagi, banyak cerita orang yang salah tangkap, atau contohnya karena menuntun motornya sendiri yang macet dikira maling yang tanpa babibu langsung dihajar. Ingatlah bahwa tindakan hakim sendiri ini bisa menimpa siapa saja termasuk kita. Horrified..!
Keenam, lemahnya kesadaran hukum rakyat ini dan juga lemahnya hukum di Indonesia sendiri menjadi PR besar bagi kita untuk ikut membenahi.. Sudahkan anda menjadi masyarakat yang peduli, sadar dan taat hukum?? Semoga..